Rabu, 02 Juli 2014

Peralatan Penyimpanan Data


Kebutuhan akan memori  utama  saja  tidak mencukupi maka diperlukan peralatan
tambahan untuk menyimpan data  yang  lebih besar  dan dapat  dibawa  kemana-mana.
Tetapi  dengan semakin besarnya  peralatan penyimpanan maka  dengan sendirinya  akan
mempengaruhi waktu pemrosesan data. Beberapa peralatan penyimpanan akan dijelaskan
pada Pos ini. 
5.1 Magnetik Disk
           Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastik) dengan
permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetisasi. Mekanisme baca/tulis menggunakan kepala
baca atau tulis yang disebut head, merupakan komparan pengkonduksi (conducting coil). Desain fisiknya, head bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai kontrolnya. 
           Layout  data  pada  disk  diperlihatkan pada  gambar  5.1 dan gambar  5.2. Terdapat  dua metode layout data pada disk, yaitu constant angular velocity dan multiple zoned recording. Disk diorganisasi  dalam  bentuk  cincin – cincin konsentris  yang  disebut  track. Tiap track  pada  disk dipisahkan oleh gap. Fungsi gap untuk mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan maupun penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet. 
Sejumlah bit yang sama akan menempati track – track yang tersedia. Semakin ke dalam
disk  maka  kerapatan (density)  disk  akan bertambah besar. Data  dikirim  ke  memori  ini  dalam bentuk blok, umumnya blok lebih kecil kapasitasnya daripada track. Blok – blok data disimpan dalam  disk  yang  berukuran blok, yang  disebut  sector. Sehingga  track  biasanya  terisi  beberapa sector, umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya. 
Bagaimana  mekanisme  membacaan maupun penulisan pada  disk  ?  Head harus  bisa
mengidentifikasi titik awal atau posisi – posisi sector maupun track. Caranya data yang disimpan
akan diberi  header  data  tambahan yang  menginformasikan letak  sector  dan track  suatu data. Tambahan header  data  ini  hanya  digunakan oleh sistem  disk  drive  saja  tanpa  bisa  diakses  oleh pengguna.
         Gambar  5.3 diatas  menggambarkan pemformatan data  pada  disk. Field ID merupakan
header  data  yang  digunakan disk  drive  menemukan letak  sector  dan tracknya. Byte  SYNCH adalah pola bit yang menandakan awal field data. 


Karakteristik Magnetik Disk
Saat ini sesuai kekhususan penggunaan telah beredar berbagai macam magnetik disk. Tabel 5.1menyajikan daftar katakteristik utama dari berbagai jenis disk
                  Berdasarkan gerakan head, terdapat  dua  macam  jenis  yaitu head tetap (fixed head)  dan head bergerak  (movable  head)  seperti  terlihat  pada  gambar  5.4. Pada  head tetap setiap track memiliki kepala head sendiri, sedangkan pada head bergerak, satu kepala head digunakan untuk beberapa  track  dalam  satu muka  disk. Mekanisme  dalam  head bergerak  adalah lengan head bergerak menuju track yang diinginkan berdasarkan perintah dari disk drive-nya.     
Karakteristik  disk  berdasar  portabilitasnya  dibagi  menjadi  disk  yang  tetap (non-
removable  disk)  dan disk  yang  dapat  dipindah (removable  disk). Keuntungan disk  yang  dapat dipindah atau diganti – ganti adalah tidak terbatas dengan kapasitas disk dan lebih fleksibel.
Karakteristik lainnya berdasar sides atau muka sisinya adalah satu sisi disk (singlesides)
dan dua muka disk (double sides). Kemudian berdasarkan jumlah piringannya (platters), dibagi
menjadi satu piringan (single platter) dan banyak piringan (multiple platter). Gambar disk dengan multiple platters tersaji dalam gambar 5.5.
Terakhir, mekanisme  head membagi  disk  menjadi  tiga  macam, yaitu head yang
menyentuh disk  (contact)  seperti  pada  floppy  disk, head yang  mempunyai  celah utara  tetap maupun yang  tidak  tetap tergantung  medan magnetnya. Celah atau jarak  head dengan disktergantung kepadatan datanya, semakin padat datanya dibutuhkan jarak head yang semakin dekat, namun semakin dekat head maka faktor resikonya semakin besar, yaitu terjadinya kesalahan baca. Teknologi  Winchester  dari  IBM  mengantisipasi  masalah celah head diatas  dengan model  head aerodinamik. Head berbentuk  lembaran timah yang  berada  dipermukaan disk  apabila  tidakbergerak, seiring perputaran disk maka disk akan mengangkat headnya.
              Istilah Winchester  dikenalkan IBM  pada  model  disk  3340-nya. Model  ini merupakan removable  disk  pack  dengan head yang  dibungkus  di  dalam  pack. Sekarang  istilah Winchester digunakan oleh sembarang  disk  drive  yang  dibungkus  pack  dan memakai  rancangan head aerodinamis.
                           Disk  drive  beroperasi  dengan kecepatan konstan. Untuk  dapat  membaca  dan menulis,
head harus berada pada track yang diinginkan dan pada awal sectornya. Diperlukan waktu untuk mencapai track yang diinginkan, waktu yang diperlukan disebut aebagai seek time. Apabila track sudah didapatkan maka  diperlukan waktu sampai  sector  yang  bersangkutan berputar  sesuai dengan headnya, yang disebut rotational latency. Jumlah seek time dan rotational latency disebut dengan access  time. Dengan kata  lain, access  time  adalah waktu yang  diperlukan disk  untuk berada pada posisi siap membaca atau menulis.
Berikutnya akan dijelaskan memori eksternal yang termasuk magnetik disk, yaitu floppy
disk (disket), harddisk model IDE dan harddisk model SCSI.

Floppy Disk (Disket)
Dengan    berkembangnya   komputer   pribadi    maka    diperlukan   media    untuk
mendistribusikan software  maupun pertukaran data. Solusinya  ditemukannya  disket  atau floppydisk oleh IBM. 
Karakteristik  disket  adalah head menyentuh permukaan disk  saat  membaca  ataupun
menulis. Hal  ini  menyebabkan disket  tidak  tahan lama  dan sering  rusak. Untuk  mengurangi
kerusakan atau aus pada disket, dibuat mekanisme penarikan head dan menghentikan rotasi disk ketika head tidak melakukan operasi baca dan tulis. Namun akibatnya waktu akses disket cukup lama. Gambar 5.6. memperlihatkan bentuk floppy disk.


                           Ada  dua  ukuran disket  yang  tersedia, yaitu 5,25 inchi  dan 3,5 inchi  dengan masing 
masing  memiliki  versi  low  density  (LD)  dan high density  (HD). Disket  5,25 inchi  sudah tidak popular  karena  bentuknya  yang  besar, kapasitas lebih kecil dan selubung pembungkusnya tidak kuat. Perhatikan karakteristik model disket yang beredar saat ini pada tabel 5.2. 


IDE Disk (Harddisk)
         Saat IBM menggembangkan PC XT, menggunakan sebuah hardisk Seagate 10 MB untuk
menyimpan program maupun data. Harddisk ini memiliki 4 head, 306 silinder dan 17 sektor per
track, dicontrol oleh pengontrol disk Xebec pada sebuah kartu plug-in
          Teknologi yang berkembang pesat menjadikan pengontrol disk yang sebelumnya terpisah menjadi  satu paket  terintegrasi, diawali  dengan teknologi  drive  IDE  (Integrated Drive Electronics)  pada  tengah tahun 1980. Teknologi  saat  itu IDE  hanya  mampu menangani  disk berkapasitas maksimal 528 MB dan mengontrol 2 disk. 
Seiring  kebutuhan memori, berkembang  teknologi  yang  mampu menangani  disk
berkapasitas besar. IDE berkembang menjadi EIDE (Extended Integrated Drive Electronics) yang mampu menangani  harddisk  lebih dari  528 MB  dan mendukung  pengalamatan LBA  (Logical Block Addressing), yaitu metode pangalamatan yang hanya memberi nomer pada sektor – sektor mulai dari 0 hingga maksimal 224-1. Metode ini mengharuskan pengontrol mampu mengkonversi alamat  – alamat  LBA  menjadi  alamat  head, sektor  dan silinder. Peningkatan kinerja  lainnya adalah kecepatan tranfer yang lebih tinggi, mampu mengontrol 4 disk, mampu mengontrol drive
CD-ROM. 


SCSI Disk (Harddisk)
             Disk  SCSI  (Small  Computer  System  Interface)  mirip dengan IDE  dalam  hal  organisasi pengalamatannya. Perbedaannya pada piranti antarmukanya yang mampu mentransfer data dalam kecepatan tinggi. Versi disk SCSI terlihat pada tabel 5.3.
             Karena  kecepatan transfernya  tinggi, disk  ini  merupakan standar  bagi  komputer  UNIX dari Sun Microsystem, HP, SGI, Machintos, Intel terutama komputer – komputer server jaringan, dan vendor – vendor lainnya. 
             SCSI sebenarnya lebih dari sekedar piranti antarmuka harddisk. SCSI adalah sebuah bus karena SCSI mampu sebagai pengontrol hingga 7 peralatan seperti: harddisk, CD ROM, rekorder CD, scanner dan peralatan lainnya. Masing – masing peralatan memiliki ID unik sebagai media pengenalan oleh SCSI.  



5.2 RAID 
Telah dijelaskan diawal bahwa masalah utama sistem memori adalah mengimbangi laju
kecepatan CPU. Beberapa  teknologi  dicoba  dan dikembangkan, diantaranya  menggunakan
konsep akses paralel pada disk. 
             RAID (Redundancy Array of Independent Disk) merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Karena  kerja  paralel  inilah dihasilkan resultan kecepatan disk  yang lebih cepat. Teknologi  database  sangatlah penting dalam model disk ini karena pengontrol disk harus  mendistribusikan data  pada  sejumlah disk  dan juga  membacaan kembali. Karakteristik umum disk RAID :
  • RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk. 
  • Data didistribusikan ke drive fisik array. 
  • Kapasitas redudant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjaminrecoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk. 


              Jadi  RAID  merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU  dengan cara  menggantikan disk  berkapasitas  besar  dengan sejumlah disk  – disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk – disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.



RAID tingkat 0 
           Sebenarnya  bukan RAID  karena  tidak  menggunakan redundansi  dalam  meningkatkan kinerjanya. Data didistribusikan pada seluruh disk secara array merupakan keuntungan daripada menggunakan satu disk berkapasitas besar. 
Sejalan perkembangan RAID  – 0 menjadi  model  data  strip pada  disk  dengan suatu
management tertentu hingga data sistem data dianggap tersimpan pada suatu disk  logik. Mekanisme  tranfer  data  dalam  satu sektor  sekaligus  sehingga  hanya  baik  untuk menangani tranfer data besar. 

RAID tingkat 1 
Pada RAID – 1, redundansi diperoleh dengan cara menduplikasi seluruh data pada disk
mirror-nya. Seperti  halnya  RAID  – 0, pada  tingkat  1 juga  menggunakan teknologi strippingperbedaannya adalah dalam tingkat 1 setiap strip logik dipetakkan ke dua disk yang secara logika terpisah sehingga setiap disk pada array akan memiliki mirror disk yang berisi data sama. Hal ini menjadikan RAID – 1 mahal. Keuntungan RAID – 1:
  • Permintaan pembacaan dapat  dilayani  oleh salah satu disk  karena  terdapat  dua  disk berisi data sama, tergantung waktu akses yang tercepat. 
  • Permintaan penyimpanan atau penulisan dilakukan pada 2 disk secara paralel. 
  • Terdapat back-up data, yaitu dalam disk mirror-nya. RAID – 1 mempunyai peningkatan kinerja sekitar dua kali lipat dibandingkan RAID – 0

pada operasi baca, namun untuk operasi tulis tidak secara signifikan terjadi peningkatan. Cocok
digunakan untuk  menangani  data  yang  sering  mengalami  kegagalan dalam  proses pembacaan. RAID – 1 masih bekerja berdasarkan sektor – sektornya. 


RAID tingkat 2 
          RAID – 2 mengganakan teknik akses paralel untuk semua disk. Dalam proses operasinya, seluruh disk  berpartisipasi  dan mengeksekusi  setiap permintaan sehingga  terdapat  mekanisme sinkronisasi perputaran disk dan headnya. Teknologi stripping juga digunakan dalam tingkat ini, hanya stripnya berukuran kecil, sering kali dalam  ukuran word atau byte. Koreksi  kesalahan menggunakan sistem  bit  paritas  dengan kode Hamming. Cocok digunakan untuk menangani sistem yang kerap mengalami kesalahan disk. 


RAID tingkat 3 
Diorganisasikan mirip dengan RAID  – 2, perbedaannya  pada  RAID  – 3 hanya
membutuhkan disk  redudant  tunggal, tidak  tergantung  jumlah array  disknya. Bit  paritas
dikomputasikan untuk  setiap data  word dan ditulis  pada  disk  paritas  khusus. Saat  terjadi
kegagalan drive, data  disusun kembali  dari  sisa  data  yang  masih baik  dan dari  informasi
paritasnya. 
RAID – 3 menggunakan akses paralel dengan data didistribusikan dalam bentuk strip –
strip kecil. Kinerjanya  menghasilkan transfer  berkecepatan tinggi, namun hanya  dapat mengeksekusi  sebuah permintaan I/O  saja  sehingga  kalau digunakan pada  lingkungan transaksi data tinggi terjadi penurunan kinerja. 

RAID tingkat 4 
            RAID  – 4 menggunakan teknik  akses  yang  independen untuk  setiap disknya  sehingga permintaan baca  atau tulis  dilayani  secara  paralel. RAID  ini  cocok  untuk  menangani  sistem dengan kelajuan tranfer  data  yang  tinggi. Tidak  memerlukan sinkronisasi  disk  karena  setiap disknya beroperasi secara independen. Stripping data dalam ukuran yang besar. 
         Strip paritas  bit  per  bit  dihitung  ke  seluruh strip yang  berkaitan pada  setiap disk  data. Paritas  disimpan pada  disk  paritas  khusus. Saat  operasi  penulisan, array  management  software
tidak hanya meng-update data tetapi juga paritas yang terkait. Keuntungannya dengan disk paritas yang khusus menjadikan keamanan data lebih terjamin, namun dengan disk paritas yang terpisah akan memperlambat kinerjanya. 


RAID tingkat 5 
Mempunyai kemiripan dengan RAID – 4 dalam organisasinya, perbedaannya adalah strip – strip paritas  didistribusikan pada  seluruh disk. Untuk  keamanan, strip paritas  suatu disk
disimpan pada  disk  lainnya. RAID  – 4 merupakan perbaikan dari  RAID  – 4 dalam  hal
peningkatan kinerjanya. Disk ini biasanya digunakan dalam server jaringan. 


RAID tingkat 6 
Merupakan teknologi  RAID  terbaru. Menggunakan metode  penghitungan dua  paritas  untuk
alasan keakuratan dan antisipasi  terhadap koreksi  kesalahan. Seperti  halnya  RAID  – 5, paritas tersimpan pada disk lainnya. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi. 


5.3 Optical Disk
Pada  tahun 1980, Philips  dan Sony  mengembangkan CD  (Compact Disk). Detail teknis
produk  ini  dipublikasikan dalam  international  standard   resmi  pada  tahun 1983 yang  populer
disebut  red book. CD  merupakan disk  yang  tidak  dapat  dihapus, mampu menyimpan memori kurang lebih 60 menit informasi audio pada salah satu sisinya. Keberhasilan secara komersial CD
yang mampu menyimpan data dalam jumlah yang besar, menjadikannya media penyimpan yang
fleksibel digunakan di berbagai peralatan seperti komputer, kamera video, MP3 player, dan lain-lain. 
            Sejak  dipublikasikan sampai  dengan saat  ini, terdapat  bermacam-macam  variasi  sesuai dengan penggunaan dan teknologinya. Berikut tabel diantara produk-produk optical disk 

:CD ROM 
            (Compact  Disk  – Read Only  Memory). Merupakan generasi  CD  yang  diaplikasikan sebagai media penyimpan data komputer. Dikenalkan pertama kali oleh Phillips dan Sony tahun 1984 dalam publikasinya, yang dikenal dengan Yellow Book. 
           Perbedaan utama dengan CD adalah CD ROM player lebih kasar dan memiliki perangkat pengoreksi  kesalahan, untuk  menjamin keakuratan tranfer  data  ke  komputer. Secara  fisik keduanya dibuat dengan cara yang sama, yaitu terbuat dari resin, contohnya polycarbonate, dan dilapisi dengan permukaan yang sangat reflektif seperti aluminium. 
           Penulisan dengan cara  membuat  lubang  mikroskopik  sebagai  representasi  data  dengan laser  berintensitas  tinggi.     Pembacaan   menggunakan  laser  berintensitas  rendah     untuk menterjemahkan lubang  mikroskopik  ke  dalam  bentuk  data  yang  dapat  dikenali  komputer. Saat
mengenai  lubang  miskrokopik, intensitas  sinar  laser  akan berubah – ubah. Perubahan intensitas
ini dideteksi oleh fotosensor dan dikonversi dalam bentuk sinyal digital. 
           Karena  disk  berbentuk  lingkaran, terdapat  masalah dalam  mekanisme  baca  dan tulis, yaitu masalah kecepatan. Saat disk membaca data dibagian dekat pusat disk diperlukan putaran rendah karena  padatnya  informasi  data, sedangkan apabila  data  berada  di  bagian luar  disk diperlukan kecepatan yang lebih tinggi. Ada beberapa metode mengatasai masalah kecepatan ini, diantaranya  dengan sistem  constant  angular  velocity  (CAV), yaitu bit  – bit  informasi  direkam dengan kerapatan yang bervariasi sehingga didapatkan putaran disk yang sama. Metode ini biasa diterapkan dalam disk magnetik, kelemahannya adalah kapasitas disk menjadi berkurang. Metode lain, yang  biasa  diterapkan pada  disk  optik  adalah constant  linier  velocity  (CLV), yaitu dalam mengantisipasi  kerapatan data  pada  disk  dengan menyesuaikan kecepatan putaran disk  yang dikontrol  oleh disk  drive-nya. Keuntungannya  adalah kapasitas  disk  besar, namun waktu akses secara  keseluruhan lebih lambat  dibandingkan metode  CAV. Layout  disk  CLV  terlihat  pada gambar 5.7.  


          Data pada CD-ROM diorganisasikan sebagai sebuah rangkaian blok-blok. Formasi blok
yang umum ditunjukkan pada gambar 5.8. Format ini terdiri dari field-field sebagai berikut :
•  Sync  :  Field sync mengidentifikasikan awal  sebuah blok. Field ini  terdiri dari sebuah byte  yang  seluruhnya  nol, 10 byte  yang  seluruhnya  satu, dan sebuah byte  akhir  yang seluruhnya nol.
• Header : Header terdiri dari alamat blok dan byte mode. Mode nol menandakan suatu
field data blanko; mode satu menandakan penggunaan kode error-correcting dan 2048 byte data; mode dua menandakan 2336 byte data pengguna tanpa kode error-correcting.
• Data : Data pengguna
•  Auxiliary  :  Data  pengguna  tambahan dalam  mode  dua. Pada  mode  satu, data ini merupakan kode error-correcting 288 byte. 
          Untuk  dapat  digunakan diberbagai  sistem  operasi, perlu adanya  sistem  file  CD-ROM yang  standar. Diadakan pertemuan antar  produsen CD  untuk  membahas  standar  ini  di  High Sierras (perbatasan California – Nevada) sehingga standar sistem file CD-ROM dikenal dengan High Sierra (IS 9660). Standar ini meliputi 3 level. Level 1 diantaranya berisi :
  •  Nama  – nama  file  maksimum  8 karakter, yang  secara  opsional  diikuti  dengan nama ekstensi  maksimal  3 karakter. (Menyesuaikan sistem operasi MS-DOS. Untuk level 2 mencapai 32 karakter.
  •  Nama  – nama  file  hanya  dapat  memuat  huruf  – huruf  besar, digit, dan karakter tambahan tertentu saja. 
  • Direktori dapat dibuat hingga mencapai 8 tingkat tanpa memu



CD – R
               (Compact  Disk  Recordables)  Secara  fisik  CD-R  merupakan CD  polikarbonat  kosong berdiameter  120 mm  sama  seperti  CD  ROM. Perbedaannya  adanya  alur  – alur  untukmengarahkan laser saat penulisan. Awalnya CD-R dilapisi emas sebagai media refleksinya. 
           Permukaan reflektif  pada  lapisan emas  tidak  memiliki  depresi  atau lekukan – lekukan
fisik seperti halnya pada lapisan aluminium sehingga harus dibuat tiruan lekukan antara pit dan
land-nya. Caranya  dengan menambahkan lapisan pewarna  di  antara  pilikarbonat  dan lapisan
emas. Jenis pewarna yang sering digunakan adalah cyanine yang berwarna hijau dan pthalocynine yang berwarna oranye kekuning-kuningan. Pewarna ini sama seperti yang digunakan dalam film fotografi sehingga menjadikan Kodak dan Fuji produsen utama CD-R. 
           Sebelum digunakan pewarna bersifat transparan sehingga sinar laser berdaya tinggi dapat
menembus sampai ke lapisan emas saat proses penulisan. Saat sinar laser mengenai titik pewarna, sinar  ini  memanaskannya  sehingga  pewarna  terurai  melepaskan ikatan kimianya  membentuk suatu noda. Noda – noda inilah sebagai representasi data yang nantinya dapat dikenali oleh foto-detektor apabila disinari dengan laser berdaya rendah saat proses pembacaan. 
Seperti  halnya  jenis  CD  lainnya, CD-R  dipublikasikan dalam  buku tersendiri  yang
memuat spisifikasi teknisnya yang dikenal dengan Orange Book. Buku ini dipublikasikan tahun
1989. 
Terdapat  format  pengembangan, yaitu ditemukannya  seri  CD-ROM  XA  yang
memungkinkan penulisan CD-R secara inkremental sehingga menambah fleksibilitas produk ini.
Kenapa  hal  ini  bisa  dilakukan, karena  sistem  ini  memiliki  multitrack  dan setiap track  memiliki
VOTC (volume table of content) tersendiri. Berbeda dengan model CD-ROM sebelumnya yang
hanya memiliki VOTC tunggal pada permulaan saja. 


CD – RW 
             (Compact Disk Rewritables) Jenis CD ini memungkinkan penulisan berulang kali sehingga jenis ini  memiliki  nilai  kompetitif  dibandingkan jenis  lain. Namun CD-RW  belum  banyak  dipasaran karena masih relatif mahal. 
             Karena proses penulisan berulang kali maka secara fisik berbeda dengan CD-R. CD-RW tidak  menggunakan lapisan pewarna, namun menggunakan logam paduan antara perak, indium, antimon dan tellurium. 
CD-RW drive menggunakan laser dalam 3 daya berbeda. Laser berdaya tinggi bertugas
melelehkan paduan logam  untuk  mengubah kondisi  stabil  kritalin reflektivitas  tinggi  menjadi
kondisi  stabil  amorf  reflektivitas  rendah agar  menyerupai  sebiah pit. Laser  berdaya  sedang
menjadikan logam  paduan meleleh dan berubah menjadi  kondisi  kristalin alamiah sebagai
representasi land. Sedangkan laser berdaya rendah digunakan dalam proses pembacaan saja. 
Saat ini CD-RW belum mampu menggeser penggunaan CD-R karena disamping harganya masih relatif mahal dibandingkan CD-R, juga karena CD-R yang tidak dapat dihapus merupakan backup data terbaik saat ini. 


DVD
           (Digital  Versatile  Disk,       awalnya  Digital  Video Disk)  Merupakan pengembangan CD untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam penyimpanan memori besar. 
           Desain DVD sama dengan CD biasa, terbuat dari polikarbonat 1,2 mm yang berisi pit dan land, disinari dioda laser dan dibaca oleh foto-detektor. Hal yang baru adalah :
• Pit – pit lebih kecil (0,4 mikron, atau setengahnya CD biasa) 
• Spiral lebih rapat (0,74 mikron, sedangkan pada CD biasa 1,6 mikron) 
• Menggunakan teknologi laser merah dengan ukuran 0,65 mikron, sedangkan pada CD
biasa 0,78 mikron. 
Hal baru diatas menjadikan DVD lebih besar kapasitasnya, yaitu untuk sisi tunggal dan
berlapis tunggal 4,7 GB, sedangkan untuk berlapis ganda ataupun bersisi ganda akan lebih besar
lagi. 
            Transfer data pada DVD drive sekitar 1,4 MB/det, sedangkan CD biasa hanya 150 KB/det. Kecepatan, teknologi  laser  yang  berbeda  menimbulkan sedikit  masalah untuk  kompatibilitas dengan teknologi  CD  maupun CD-ROM. Akan tetapi, saat  ini  beberapa  produsen telah mengantisipasi  dengan diada  laser  ganda  ataupun teknologi  lain yang  memungkinkan saling kompatibel. Saat ini berkembang 4 format DVD, yaitu : 
• Bersisi tunggal dengan lapisan tunggal (kapasitas 4,7 GB) 
• Bersisi tunggal dengan lapisan ganda (kapasitas 8,5 GB) 
• Bersisi ganda dengan lapisan tunggal (kapasitas 9,4 GB)
• Bersisi ganda dengan lapisan ganda (kapasitas 17 GB) 
Piringan berlapis ganda memiliki satu lapisan reflektif pada bagiuan bawah, yang ditutup
dengan lapisan semireflektif. Lapisan bawah memiliki pit dan land yang lebih lebar agar akurat
dalam pembacaan sehingga lapisan bawah berkapasitas lebih kecil daripada lapisan atasnya. Pada piringan bersisi ganda dibuat dengan melekatkan dua sisi disk. 


5.4 Pita Magnetik
            Sistem pita magnetik menggunakan teknik pembacaan dan penulisan yang identik dengansistem disk magnetik. 

            Medium pita magnetik berbentuk track – track paralel, sistem pita lama berjumlah 9 buah track sehingga memungkinkan penyimpanan satu byte sekali simpan dengan satu bit paritas pada  track sisanya. Sistem pita baru menggunakan 18 atau 36 track sebagai penyesuaian terhadap lebar word dalam format digital. 
           Seperti  pada  disk, pita  magnetik  dibaca  dan ditulisi  dalam  bentuk  blok  – blok  yang bersambungan (kontinyu) yang disebut physical record. Blok – blok tersebut dipisahkan oleh gap yang disebut inter-record gap. Gambar 5.9 menyajikan format fisik pita magnetik. 

          Head pita  magnetik  merupakan perangkat  sequential  access. Head harus  menyesuaikan letak record yang akan dibaca ataupun akan ditulisi. Apabila head berada di tempat lebih atas dari yang diinginkan maka pita perlu dimundurkan dahulu, baru dilakukan pembacaan dengan arah maju. Hal ini sangat berbeda pada teknologi disk yang menggunakan teknik direct accessKecepatan putaran pita  magnetik  adalah rendah sehingga  transfer  data  menjadi  lambat, saat  ini pita magnetik mulai ditinggalkan digantikan oleh jenis – jenis produk CD.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar